PKM 2010

Publicado  Senin, 17 Mei 2010

KERSEN (Muntinga Calabura )BERKHASIAT SEBAGAI MINUMAN ISOTONIK


Ringkasan
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2,5 L cairan per harinya. Sekitar 1,5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces (tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas @240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya.
Tetapi dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia menyebabkan mereka lupa untuk mengonsumsi banyak air putih, sehingga terjadilah dehidrasi. Pada saat ini solusi yang ditawarkan untuk mengatasi dehidrasi adalah minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang di kemas untuk mengganti ion tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas. Tetapi berdasarkan hasil riset LP3ES dan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (KOMBET), 70% minuman isotonik yang beredar dipasaran mengandung bahan pengawet yang dapat menyebabkan penyakit lupus dan juga efek samping lain yang di timbulkan bila isotonik dikonsumsi secra berlebihan yaitu berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma darah lantaran pengikatan air oleh natrium.
Dari keadaan seperti itu maka penulis memanfaatkan kersen untuk menjadi minuman isotonik karena kersen mengandung senyawa yang dapat menggantikan ion tubuh dan juga di dalam kersen terdapat senyawa karbohidrat, protein dan serat yang merupakan kelebihan dari kersen. Disini Kersen di fermentasi dengan menggunakan bakteri kapang lalu di endapkan selama 25 jam setelah itu disaring dan yang jernih di minum.











PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air adalah suatu komponen terpenting dalam tubuh manusia. Rata–rata cairan tubuh yang dimiliki oleh setiap manusia sekitar 50% - 60% dari total berat tubuhnya. Pada tubuh seorang yang terlatih seperti tubuh seorang atlet biasanya lebih banyak mengandung air daripada tubuh seorang yang bukan atlet. Setiap hari seseorang akan kehilangan air sekitar 2000 ml – 2500 ml. Sekitar 1500 ml cairan dalam tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keringat, 400 ml melalui proses pernafasan, 100 ml keluar bersamaan dengan feses. Itu terjadi pada tubuh seseorang dengan aktivitas fisik yang normal apabila terjadi aktivitas fisik yang terlampau berat, tidak menutup kemungkinan cairan dalam tubuh yang hilang akan lebih banyak. Akibatnya tubuh akan memerlukan cairan pengganti yang cukup banyak. Jika tidak dipenuhi, proses metebolisme dalam tubuh akan teganggu, sehingga berdampak pada proses pencernaan, penyerapan zat gizi bahkan temperatur tubuh (Lily Turangan/Prevention/KOMPAS dalam http://www.indoforum.org)
Dalam metabolisme tubuh, air mempunyai dua fungsi utama, yaitu (1) sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin, dan mineral; (2) air juga berfungsi membawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Sesuai fungsinya, peran air di dalam tubuh tidak bisa dianggap remeh. Apabila kebutuhan air di dalam tubuh tidak sesuai, maka dapat mengakibatkan dehidrasi. Gejala awal yang terjadi ketika seseorang mengalami dehidrasi ditandai dengan rasa lelah, mual, muntah, nyeri kepala, kejang otot pada betis, lengan dan perut. Jika dehidrasi terjadi terus menerus akan menurunkan volume darah sekitar 92% plasma darah terdiri dari air. Padahal berkurangnya volume darah sebanyak 5% saja bisa menurunkan kinerja seseorang hingga 30%. Hal tersebut berhubungan dengan fungsi vital darah sebagai penghantar oksigen dan zat gizi yang dibutuhkan sel dalam aktivitasnya. Bila terus berlanjut, dehidrasi bisa mengakibatkan koma bahkan kematian (Media Indonesia Rabu 25 Juni 2008).
Air berperan sangat penting untuk memenuhi asupan cairan dalam tubuh. Takaran 8 – 10 gelas air (1 gelas = 240 ml) dijadikan sebagai pedoman untuk menggantikan banyaknya cairan dalam tubuh yang telah hilang karena aktivitas. Namun di era globalisasi ini, minuman kemasan menjadi pilihan utama yang sangat digemari masyarakat. Apa lagi dengan munculnya minuman kemasan dengan embel – embel “isotonik” yang dijadikan minuman pengganti cairan tubuh yang hilang karena aktivitas. Hal ini didukung dengan intensifnya informasi yang beredar dimasyarakat diperkuat dengan gencarnya para produsen minuman ini mempromosikan produknya. Minuman yang dikenal sebagai minuman pemulih atau penjaga stamina ini lebih dikenal di kalangan atlet dan dokter sebagai minuman isotonik yang mengandung elektolit dan kabohidrat 6 – 8%. Selain itu osmolitasnya juga sama dengan komposisi darah. Ini yang manyebabkan minuman isotonik lebih cepat menyatu dengan tubuh (Lily Turangan/Prevention/KOMPAS dalam http://www.indoforum.org)
Berdasarkan hasil riset LP3ES dan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (KOMBET), 70% minuman isotonik yang beredar dipasaran mengandung bahan pengawet. Kandungan yang terdapat pada mainuman itu berupa bahan kimia NATRIUM BENZOAT (Suara Karya, 2006). Dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, dinyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak tahun 1999. Piper pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, dan akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitochondria pada ragi. Dampak lain dari natium benzoat pengawet minuman isotonik adalah kanker dan lupus. Hal tersebut dikarenakan vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen, benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker. Sedangkan lupus terjadi karena banyaknya seseorang mengkonsumsi minuman isotonik sehingga kekebelan tubuhnya berlebih. (Avicenna, 2008).
Berdasarkan pertimbangan kesehatan sebagaimana dikemukakan diatas, penulis menawarkan gagasan mengganti bahan minuman isotonik dengan buah kersen karena dalam kandungan kersen tidak hanya terdapat garam-garam mineral tetapi juga terdapat karbohidrat,protein dan lemak yang merupakan. Sehingga tidak hanya menggantikan ion tubuh yang hilang tetapi juga memberi tambahan energi buat tubuh. Selain itu dari beberapa penelitian menujukkan bahwa kandungan pada buah kersen lebih baik dari pada minuman isotonik yang saat ini beredar dipasaran.
Tujuan
1. Mendapatkan informasi akurat tentang kandungan bahan-bahan (khususnya bahan pengawet) dari minuman isotonik yang saat ini beredar.
2. Menelaah kemungkinan penggantian minuman isotonik dengan fermentasi kersen dengan menggali informasi akurat kandungan kersen sehingga kersen dapat dijadikan bahan untuk minuman isotonik tanpa bahan pengawet.
Manfaat
1. Bagi masyarakat, khususnya penggemar minuman isotonik dapat lebih berhati-hati mengkonsumsi berbagai minuman isotonik yang bereda di pasaran.
Bagi YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) agar lebih memperhatikan minuman isotonik yang beredar di pasaran, dengan meneliti kandungan yang ada di dalam minuman isotonik sehingga dapat
2. menginformasikan kepada para penggemar minuman isotonik atau konsumen.
3. Bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk lebih intensif dan secara periodik melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait (Persagi, IDI, produsen, dll) dalam rangka mengurangi dampak negatif berbagai bahan makanan dan minuman yg beredar di masyarakat.
4. Bagi dunia perguruan tinggi dapat mencari penemuan yang baru supaya tidak ada efek samping jika mengkonsumsi minuman isotonik


GAGASAN
Kondisi Kekiniaan Pencetus Gagasan
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air. Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan 2,5 L cairan per harinya. Sekitar 1,5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces (tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas @240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya. Pada saat ini dengan banyaknya aktivitas yang di lakukan oleh seseorang terutama yang memang pekerjaan rutinnya padat dan menguras tenaga, membuka peluang terjadinya kekurangan cairan tubuh. Munculnya minuman isotonik di pasar dengan berbagai merek merupakan salah satu solusinya. Banyak masyarakat mengonsumsi minuman isotonik karena minuman isotonik dapat membantu mengantikan cairan dan elektrolit yang hilang dan keluar melalui keringat. Minuman isotonik dengan cepat meresap ke dalam tubuh karena osmolaritasnya yang baik dan terdiri dari elektrolit-elektrolit untuk membantu mengantikan cairan tubuh. Namun demikian, perlu diperhatikan resiko berbahaya jika meminum isotonik berlebihan. Hasil riset yang di lakukan oleh Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) terhadap 28 jenis minuman dalam kemasan dan yang paling banyak di teliti adalah minuman isotonik ternyata sebagian besar minuman dalam kemasan mengandung bahan pengawet yang membahayakan tubuh” kata Ketua Kombet Nova Kurniawan “saat konferensi pers di Hotel Sari Pan Pasific. Penelitian Kombet yang disupervisi Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Jakarta itu dilakukan di tiga laboratorium, yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Formaka Bogor. Ada dua zat pengawet yang dicari dalam minuman kemasan, yakni natrium benzoate dan kalium sorbet. Riset tersebut dilakukan 17 Oktober hingga 3 November 2006.( http://sutrisno2629.multiply.com/journal/item/2817).
Efek samping dari mengkonsumsi minuman isotonik yang berlebih , yaitu jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/ SLE). Penyakit lupus merupakan peradangan menahun yang menyerang berbagai bagian tubuh, terutama kulit, sendi, darah, dan ginjal. Hal itu disebabkan adanya gangguan autoimun dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya menjadi antibodi tidak berfungsi melindungi, tapi justru sebaliknya, menggerogoti tubuh sendiri. Gejalanya, kulit membengkak, kencing berdarah atau berbuih, gatal-gatal, dan sebagainya. Penyakit ini menyebabkan kematian dan belum ada obatnya” menurut Nurhasan seorang anggota Peneliti Lembaga Konsumen Jakarta (PLKJ)”.
Efek samping lain yang di timbulkan bila isotonik dikonsumsi secra berlebihan yaitu berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma darah lantaran pengikatan air oleh natrium. Ini bisa dimengerti karena minuman isotonik tidak mudah diserap ginjal. Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh. Sehingga minimuman isotonik yang sekarang beredar di pasaran dapat membahayakan tubuh.( http://suaraguru.wordpress.com)
Kersen dengan nama ilmiah Muntinga Calabura, yang sering digunakan anak-anak untuk bermain atau dimakan, daun dan buahnya ternyata memiliki kandungan senyawa penting dan juga berkhasiat untuk obat.
Pohon kecil ini awalnya tumbuh semai liar di tepi jalan, selokan, atau bahkan di tengah retakan tembok lantai atau pagar dan tumbuh dengan cepat (biasanya dibiarkan saja) membesar sebagai pohon naungan. Walau sekarang banyak dipakai hanya sebagai tanaman peneduh, sebenarnya tanaman ini mempunyai manfaat kesehatan yang sangat berguna.
Manfaat daun dan buah kersen :
1. ANTISEPTIK --> Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik.
Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb: C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil.
Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.
2. ANTIINFLAMASI --> Rebusan daun kersen juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas.
3. ANTITUMOR --> Daun kersen dilaporkan juga mempunyai efek anti tumor, dimana kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.
4. ANTI URIC ACID (ASAM URAT) Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tsb.

Solusi yang Pernah Ditawarkan
Di dalam minuman isotonik mengandung berbagai mineral yang diperlukan tubuh. Sebut saja natrium, kalium, kalsium, magnesium, karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Tidak cuma itu ada khasiat yang paling khas dari minuman ini, yakni dapat segera mengganti cairan tubuh yang hilang. Atau dalam bahasa kerennya, mengganti ion atau elektrolit tubuh. Namun beberapa waktu lalu, Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet) mengungkap hasil risetnya terhadap 28 minuman dalam kemasan. Yang paling banyak diteliti adalah minuman isotonik. “Ternyata sebagian besar minuman jenis itu mengandung bahan penga-wet,” kata Ketua Kombet, Nova Kurniawan. Sampel diambil secara acak untuk selanjutnya diuji secara laboratorium. Penelitian yang disupervisi Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Jakarta ini dilakukan di 3 laboratorium, yakni Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Formaka Bogor.
Produk minuman isotonik yang beredar di pasaran sekarang masuk ke dalam 4 kelompok: 1. produk yang tidak ditemukan bahan pengawet natrium benzoatedan kalium sorbat, 2. produk yang memakai pengawet natrium benzoat danmencantumkannya di label kemasan, 3. minuman yang mengandung dua pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet, 4. minuman yang mengandung pengawet, tapi tidak mencantumkannya dalam label kemasan. Sebenarnya di dalam minuman isotonik memiliki kandungan bahan pengawet yang tidak begitu besar tetapi jika di konsumsi secara terus menerus tentu akan berakumulasi dan menimbulkan efek pada kesehatan. Konon penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE). Penyakit lupus adalah penyakit yang muncul di sebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berlebih yang justru mampu mengganggu kesehatan tubuh. Gejala umum dari penyakit lupus adalah lemah, kelelahan berlebih dan pegal-pegal. Gejala pada organ tertentu pada kulit gejalanya berupa ruam merah berbentuk mirip kupu-kupu di kedua pipi yang sering disebut sebagai butterfly rush, kerontokan rambut dan sariawan. Pada dada timbul rasa sakit yang menimbulkan gangguan pernapasan. Bila jantung atau paru-paru terserang, penderita akan merasakan jantung berdebar atau sesak napas. Bila jantung mengalami kelainan lanjutan, maka kaki menjadi bengkak. Pada sistem otot gejala yang dirasakan penderita adalah rasa lemah atau sakit di otot. Pada pesendian akan dirasakan sakit, baik dengan ataupun tanpa pembengkakan dan kemerahan. Pada darah terjadi penurunan jumlah sel darah merah, putih, dan sel pengatur pembekuan darah. Pada saluran pencernaan muncul gejala sakit perut, mual, muntah, diare, atau sukar buang air besar. Pada ginjal terjadi gangguan fungsi yang mengakibatkan tidak dapat dikeluarkannya racun hasil metabolisme dan banyaknya kandungan protein dalam urine. Pada sistem saraf timbul gangguan pada otak, saraf sumsum tulang belakang dan saraf tepi, yang mengakibatkan pusing atau kejang. Bahkan, bisa sampai menimbulkan stroke dan gangguan jiwa, meskipun ini jarang terjadi. (http://artikel-kesehatan-online.blogspot.com/2008/02/ciri-ciri-penyakit-lupus.html)
Namun, memang tidak ada patokan berapa lamakah itu. Dampak lain dari bahan pengawet minuman dalam kemasan adalah kanker. Efek samping lain disebutkan bahwa bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek samping berupa edema (bengkak) yang dapat terjadi karena retensi atau tertahannya cairan di dalam tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertam-bahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium “kata ketua Kombet , Nova Kurniawan. (http://blog.its.ac.id/fadliwdt/2007/08/20/menelisik-minuman-isotonik/).
Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran. Melalui iklan,
produk ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dalam
waktu singkat. Pada saat kita kita melakukan aktivitas maka akan keluar keringat berupa garam- garam mineral, agar tidak terjadi dehidrasi maka kita memerlukan minuman yang dapat menggantikan ion tubuh kita yang hilang sehingga alternatif yang ada pada saat ini adalah dengan mengkonsumsi minuman isotonik Karena di dalam minuman isotonik mengandung Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl- yang dapat menggantikan ion tubuh yang hilang. Tetapi minuman isotonik yang beredar di pasaran sekarang hanya mengandung garam-garam mineral yang di perlukan untuk mengganti ion tubuh yang hilang. Dari kenyataan yang seperti ini ada alternatif lain untuk menggantikan ion tubuh yang hilang dan juga memiliki kandungan yang lebih sehingga tidak hanya mengganti ion tubuh yang hilang tetapi memberi karbohidrat, protein yaitu dengan minum jus kersen. Jus kersen telah di teliti mengandung tidak hanya garam-garam mineral pengganti ion tubuh tetapi juga senyawa lain seperti karbohidrat, serat dan protein.

Tabel. 1.1

Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit (Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya (rata-rata = kurang lebih 26 kkal/100 mL, kebutuhan orang dewasa = kurang lebih 2.100 kkal/hari).
Air (77,8 gram),
Protein (0,384 gram),
Lemak (1,56 Gram),
Karbohidrat (17,9 gram),
Serat (4,6 gram),
Abu (1,14 gram),
Kalsium (124,6 mg),
Fosfor (84mg),
Besi (1,18 mg),
Karoten (0,019g),
Tianin (0,065g),
Ribofalin (0,037g),
Niacin (0,554 g)
dan kandungan Vitamin C (80,5 mg)
nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram.

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan
Isotonik suatu kata yang tidak asing di telinga kita,sekarang isotonik sangat menjamur di pasaran dengan berbagai merek. Sehingga banyak konsumen yang mempertanyakan keberadaan isotonik kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) (http://www.epuskesmas.com).
Isotonik merupakan minuman yang dapat mengganti ion-ion tubuh yang hilang setelah kita melakukan aktivitas. Tetapi dalam mengkonsumsi minuman isotonik tidak di lakukan secara terus menerus, karena di dalam isotonik terdapat bahan pengawet yang bernama natrium benzoat. Natrium benzoat merupakan garam atau ester yang secara komersial di buat dengan sintesis kimia. Natrium benzoat merupakan garam asam Sodium Benzoic yaitu lewak tidak jenuh ganda.
Dengan mengkonsumsi isotonik yang secara terus menerus akan berakulmulasi dalam menimbulkan efek terhadap kesehatan Penggunaan pengawet tersebut dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE). Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium. Riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitochondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitochondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitochondria. Dan ada sejumlah penyakit di mana yang sekarang dikaitkan dengan penyakit Parkinson dan beberapa penyakit akibat degenerasi saraf. Natrium benzoat dapat menghambat pertumbuhan jamur yang biasa ditemukan pada minuman isotonik, maupun minuman-minuman ringan lainnya. Dampak lain dari natium benzoat pengawet minuman isotonik adalah kanker. Hal tersebut dikarenakan vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker (Avicenna, 2008).


Cara Pembuatan Isotonik dari kersen :


Buah kersen yang telah diperoleh (100 gr) dibersihkan.



Buah kersen tersebut dimasukkan didalam mesin blender.
Dicampur 500 ml air. Dan gula 10 sendok makan.



proses ini berlangsung setelah buah kersen diblender kemudian
ditaruh didalam sebuah wadah/gelas ,didalam wadah itu dikasih
sebuah bakteri berupa kapang, setelah itu jus buah tersebut
didiamkan selama 1 hari dan ditutup bagian atasnya agar
fermentasi berjalan maksimal. Setelah kurun waktu 24 jam
endapan yang ada pada jus buah kersen naik ke atas permukaan air.
Kondisi jusnya menjadi lebih bersih..




tujuan disaring untuk memisahkan endapan dan air jus yang telah
difermentasi.




Setelah dipisahkan dari endapan, jus buah kersen siap dikemas
didalam botol.

Dengan keadaan yang seperti itu penulis memanfaatkan kersen sebagai bahan untuk pembuatan minuman isotonik. Karena di dalam kandungan kersen terdapat tidak hanya pengganti isotonik dalam tubuh tetapi terdapat senyawa-senyawa lain yang sangat berguna untuk tubuh. Senyawa-senyawa itu berupa protein, karbohidrat dan serat. Tetapi kerugiannya adalah kersen merupakan tanaman perusak dan juga tumbuh di sembarang tempat sehingga tidak adanya pembudidayaan tumbuhan ini selain itu tanaman ini cenderung lebih cepat busuk.
Pihak-Pihak Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan
Melalui YLKI dapat membantu mensosialisasikan minuman isotonik baru yang dapat mengganti ion tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas. Karena di minuman isotonik yang terbuat dari kersen memiliki kandungan yang lebih yaitu selain senyawa yang dapat menggantika ion tubuh juga senyawa lain berupa karbohidrat, protein dan serat. Selain itu YLKI juga harus berkerja sama dengan BPOM untuk mengawasi beredarnya minuman isotonik saat ini serta memperoleh lisensi dan sertifikat kelayakan minuman isotonik yang beredar pasar.

Langkah-langkah Strategi
Minuman isotonik akhir-akhir ini banyak beredar di pasaran dengan berbagai merek. Minuman isotonik dapat menggantikan ion tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas. Dalam karya tulis ini penulis memanfaatkan kersen untuk mengganti ion tubuh yang hilang. Karena kersen selain mengandung senyawa yang di perlukan oleh tubuh kersen juga mengandung senyawa berupa karbohidrat, protein, dan serat sehingga pada saat mengganti ion-ion tubuh yang hilang kita tidak hanya mengganti ion tubuh yang hilang tetapi mendapat asupan gizi juga. Cara pemanfaatan buah kersen untuk mengganti ion tubuh yang hilang yaitu buah kersen (100 gr) yang telah diambil kemudian dicuci bersih kemudian dimasukkan kedalam mesin blender, dicampur dengan 500 ml air dan gula 10 sendok makan. Setelah selesai diblender jus kersen tersebut dimasukkan kedalam sebuah wadah. Didalam wadah itu dikasih sebuah bakteri berupa kapang, setelah itu jus buah tersebut didiamkan kurang lebih 24 jam dengan menutup bagian atas dari wadah tersebut agar fermentasi berjalan maksimal. Setelah itu endapan yang ada pada jus tersebut naik dengan sendirinya kepermukaan air. Dan jus itu menjadi lebih jernih



KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas maka dapat di simpulkan
1. Selama ini masyarakat menilai untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena aktivitas sehari – hari cukup dengan meminum air 1000 ml – 2500 ml atau setara dengan 8 gelas air itu sudah cukup untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Padahal itu semua tidak cukup
2. Minuman isotonic menjadi trend yang sangat popular. Banyak yang tidak mengetahui jika kandungan minuman isotonic yang saat ini beredar dipasaran kurang baik untuk tubuh. Apabila minuman itu dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan penyakit lupus
3. Pemanfaatan buah kersen diharapkan mampu untuk menjadi solusi lain untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selain menggunakan minuman isotonic yang saat ini beredar dipasaran.

Daftar Pustaka
http://artikel-kesehatan-online.blogspot.com/2008/02/ciri-ciri-penyakit-lupus.html. Diakses 18 februari 2010
http://aseprosmana.co.cc/?p=97. Diakses 12 februari 2010
http://blog.its.ac.id/fadliwdt/2007/08/20/menelisik-minuman-isotonik/. Diakses 10 maret 2010
http://suaraguru.wordpress.com. Diakses 12 februari 2010
http://sutrisno2629.multiply.com/journal/item/2817. Diakses 24 februari 2010
http://www.epuskesmas.com/kabar-kesehatan/tips-dan-trik/13-minuman-isotonik-berbahaya-. Diakses 1 maret 2010
http://www.minumankesehatan.com/baik-buruk-minuman-berenergi- minumankesehatancom/. Diakses 12 Februari 2010
Lily Turangan/Prevention/KOMPAS dalam http://www.indoforum.org. Diakses 6 Maret 2010
Suara Karya, 2006

0 komentar: